From : 15 Oktober 2008
LONDON - Frankfurt Book Fair 2008 resmi dimulai kemarin (14/10). Agenda pameran buku tahunan terbesar di dunia tersebut tahun ini mengangkat topik utama tentang kesusastraan Turki. Berbagai karya sastrawan negeri yang terletak di dua benua itu, termasuk karya pemenang Nobel Sastra 2006 Orhan Pamuk, dipamerkan dan dibahas mendalam selama pameran yang akan berlangsung hingga 20 Oktober tersebut.
Jelang pembukaan even yang dihadiri penulis terkemuka Brazil Paulo Coelho itu, penyelenggara Frankfurt Book Fair merilis hasil megasurvei tentang kesiapan publik dunia menyambut era buku digital atau e-book. Dalam survei yang melibatkan lebih dari seribu profesional industri buku asal sekitar 30 negara tersebut, diketahui bahwa publikasi buku secara digital lebih diminati sekarang. Lebih dari 70 persen responden menyatakan sudah sangat siap menghadapi era e-book.
Kalangan penulis sama siapnya menyambut era baru itu. Paulo, misalnya, menganggap kemajuan teknologi internet tersebut sebagai suatu keuntungan. "Memublikasikan isi buku secara gratis lewat internet justru akan mendongkrak penjualan," tuturnya.
Pengarang The Alchemist dan Eleven Minutes tersebut bahkan mulai menyebarluaskan karyanya dalam bentuk digital secara gratis. "Buktinya, penjualan buku-buku saya di Rusia langsung meningkat," lanjut pria Brazil yang didaulat membuka pameran bergengsi itu kemarin.
Namun, 66 persen responden yakin bahwa era e-book dan e-reader belum akan terjadi dalam waktu dekat. Hingga lima tahun ke depan, publikasi buku secara tradisional masih akan mendominasi. "Sekitar tujuh persen responden berpendapat, e-book baru akan menjadi sumber penghasilan terbesar industri buku pada 2013," tutur penyelenggara dalam newsletter yang mereka publikasikan. (Rtr/CBSNews/hep/ttg)
LONDON - Frankfurt Book Fair 2008 resmi dimulai kemarin (14/10). Agenda pameran buku tahunan terbesar di dunia tersebut tahun ini mengangkat topik utama tentang kesusastraan Turki. Berbagai karya sastrawan negeri yang terletak di dua benua itu, termasuk karya pemenang Nobel Sastra 2006 Orhan Pamuk, dipamerkan dan dibahas mendalam selama pameran yang akan berlangsung hingga 20 Oktober tersebut.
Jelang pembukaan even yang dihadiri penulis terkemuka Brazil Paulo Coelho itu, penyelenggara Frankfurt Book Fair merilis hasil megasurvei tentang kesiapan publik dunia menyambut era buku digital atau e-book. Dalam survei yang melibatkan lebih dari seribu profesional industri buku asal sekitar 30 negara tersebut, diketahui bahwa publikasi buku secara digital lebih diminati sekarang. Lebih dari 70 persen responden menyatakan sudah sangat siap menghadapi era e-book.
Kalangan penulis sama siapnya menyambut era baru itu. Paulo, misalnya, menganggap kemajuan teknologi internet tersebut sebagai suatu keuntungan. "Memublikasikan isi buku secara gratis lewat internet justru akan mendongkrak penjualan," tuturnya.
Pengarang The Alchemist dan Eleven Minutes tersebut bahkan mulai menyebarluaskan karyanya dalam bentuk digital secara gratis. "Buktinya, penjualan buku-buku saya di Rusia langsung meningkat," lanjut pria Brazil yang didaulat membuka pameran bergengsi itu kemarin.
Namun, 66 persen responden yakin bahwa era e-book dan e-reader belum akan terjadi dalam waktu dekat. Hingga lima tahun ke depan, publikasi buku secara tradisional masih akan mendominasi. "Sekitar tujuh persen responden berpendapat, e-book baru akan menjadi sumber penghasilan terbesar industri buku pada 2013," tutur penyelenggara dalam newsletter yang mereka publikasikan. (Rtr/CBSNews/hep/ttg)
Pameran Buku Terbesar Angkat Sastra Turki
Rating: 100% based on 975 ratings. 91 user reviews.
Rating: 100% based on 975 ratings. 91 user reviews.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar