Data tersebut dikeluarkan baru-baru ini oleh US Centers for Disease Control and Prevention (CDC), semacam pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Amerika Serikat. Data tersebut disusun berdasarkan laporan yang masuk antara tahun 1999-2007.
Dalam periode tersebut, tercatat 13.000 orang di seluruh penjuru Amerika Serikat meninggal dunia karena infeksi HIV. Angka ini masih lebih rendah dibanding kematian akibat infeksi virus lainnya yakni Hepatitis C, yang jumlahnya mencapai 15.000 kasus.
Dari sekian banyak kasus kematian akibat infeksi Hepatitis C, usia paruh baya yang masih termasuk kategori usia produktif paling banyak menjadi korban. Tidak kurang dari 70 persen kasus kematian itu terjadi pada kelompok usia 45 hingga 64 tahun.
Sayangnya meski banyak memakan korban jiwa, kewaspadaan atas ancaman Hepatitis C masih belum sebesar HIV. Dari perkiraan 32 juta orang di Amerika Serikat yang terinfeksi saat ini, 75 persen di antaranya tidak menyadari kalau dirinya terinfeksi.
"Saat ini infeksi Hepatitis kronis merupakan penyebab kematian terbesar di Amerika Serikat dan sebetulnya bisa dicegah," kata Dr Scott Holmberg, kepala bidang epidemologi dan surveilans dari CDC seperti dikutip dari Healthday, Selasa (21/2/2012).
Sebagian besar kasus hepatitis C yang sudah kronis atau menahun akan berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati, lalu bisa juga memicu kanker hati. Untungnya proses ini memakan waktu hingga 10-20 tahun sehingga sangat mungkin diintervensi dengan pengobatan.
Sementara untuk penularannya, Hepatitis C tidak jauh berbeda dengan HIV. Virus ini sama-sama menular melalui penggunaan jarum suntik secara bersama-sama, transfusi darah, kontak seksual dan kadang-kadang ditularkan juga dari ibu ke anaknya saat dalam kandungan.
Hepatitis C Tewaskan Lebih Banyak Orang daripada HIV
Rating: 100% based on 975 ratings. 91 user reviews.
Rating: 100% based on 975 ratings. 91 user reviews.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar